Disusun oleh:
Nama: Riky Artya S
Kelas: X F
No: 23
Daftar isi:
Kata Pengantar...................................................................................................................... 1
Latar Belakang....................................................................................................................... 2
Pengertian tentang Ruang
Lingkup biologi.............................................................................. 3
Pengertian Virus.................................................................................................................... 5
Pengertian tentang Monera................................................................................................... 7
Pengertian tentang Protista................................................................................................... 8
Pengertian tentang Fungi....................................................................................................... 9
Kata Pengantar
Pertama-tama
saya ingin mengucapakan terima kasih banyak kepada Sang Maha Pencipta yang
telah memudahkan saya dalam membuat makalah ini. Dan saya juga ingin berterima
kasih yang tiada batasnya kepada guru Biologi saya yang telah membimbing saya dan mengajarkan
saya dengan sangat baik sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik pula. Kepada Orang tua serta teman-teman yang telah membantu dan selalu
memotivasi saya agar tetap semangat dalam menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu, saya juga mengucapakan terima kasih banyak.
Makalah
ini saya susun agar para pembaca terutama siswa dapat memperluas pengetahuannya
mengenai ILMU BIOLOGI , makalah yang saya sajikan ini berdasarkan pengamatan
dan data-data baik itu dari internet ataupun dari guru saya sendiri.
Makalah
ini berisi beberapa poin-poin dalam ilmu biologi. Yakni mengenai “Ruang Lingkup
Biologi, virus, monera, protista, dan fungi serta Pengembangan Karir di Masa
Depan Berbasis Biologi”. Saya sadar makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, tapi dibalik kekurangan itu saya yakin makalah ini juga memiliki
kelebihan.
Semoga
makalah ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,
meskipun makalah ini memiliki kekurangan. Maka dari itu, dengan hati terbuka
saya menerima saran dan kritiknya agar lebih membangun dan saya juga dapat
memperbaikinya. Terima kasih.
Penulis
Riky Artya S
Latar Belakang
Seperti
yang kita ketahui, biologi berasal dari 2 kata yakni Bios (hidup) dan Logos
(ilmu) . Sehingga dapat disimpulkan bahwa biologi adalah ilmu yang mempelajari
segala seluk-beluk tentang makhluk hidup, baik itu kehidupannya, struktur
tubuhnya, hubungannya dengan lingkungan dan lain-lain.
Biologi juga
merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam kehidupan ini. Karena
dengan adanya perkembangan pengetahuan berbasis biologi, kita dapat
meningkatakan derajat kehidupan bangsa seperti penguasaan IPTEK di bidang
kedokteran, pertanian, industri, pangan dan sandang.
Selain itu, biologi
juga memberikan pengetahuan dasar untuk memelihara kualitas dan kelestarian
lingkungan seperti mencegah kerusakan lingkungan. Ilmu biologi juga membantu
kita untuk mengenal diri sendiri sebagai makhluk hidup dan membantu mengenal
lingkungannya.
Dalam biologi,
dikenal juga metode ilmiah yang merupakan langkah-langkah untuk memperoleh
fakta mengenai suatu fenomena dengan menggunakan kaidah-kaidah yang telah
disetujui oleh seluruh komunitas sains.
A. Ruang
Lingkup BIologi
Ruang
lingkup biologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk
hidup. Istilah biologi berasal dari bahasa Belanda “biologie” yang juga
diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios = hidup dan logos = ilmu.
Ilmu biologi disebut juga ilmu hayat yang artinya “Ilmu Kehidupan”. Objek
kajian biologi meliputi :
1.Tingkat
Molekul
Molekul adalah hasil persenyawaan
beberapa unsur yang melakukan metabolisme. Tingkat molekul meliputi kajian :
a. Berbagai
jenis molekul yang menyusun tubuh makhluk hidup ( protein, karbohidrat, lemak,
asam nukleat dan vitamin )
b. Bagaimana
molekul-molekul tersebut dibuat dan apa fungsi serta peranannya dalam menunjang
suatu organisme
2.Tingkat
Sel
Sel adalah unit terkecil penyusun
tubuh makhluk hidup. Tingkat sel meliputi kajian :
a. Morfologi
dan jenis-jenis sel
b. Berbagai
macam organela penyusun sel ( inti sel, mitokondria, retikulum endoplasma,
ribosom dan membran sel ) dan fungsinya
c. Fungsi
berbagai macam sel dan metabolisme yang terjadi di dalm sel
d. Transportasi
zat ke dalam dan ke luar sel, serta cara sel berproduksi atau membelah didri
3.
Tingkat Jaringan
Jaringan adalah kumpulan beberapa sel yang
memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Tingkat jaringan meliputi kajian :
a. Berbagai
macam jaringan ( jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan epidermis dll ) dan
fungsinya
b. Komponen-komponen
penyusun jaringan serta pembentukan dan perkembangan jaringan
c. Kultur
jaringan dan kelainan pada jaringan
4.Tingkat
Organ
Organ adalah kumpulan beberapa
jaringan yang memiliki fungsi tertentu. Tingkat organ meliputi kajian :
a. Asal-usul
dan perkembangan organ, jenis-jenis organ ( mata, telinga, paru-paru, ginjal,
lambung dll ) beserta fungsinya
b. Komponen
penyusun organ, kelainan yang terjadi pada organ dan transplantasi organ.
5.Tingkat
Sistem Organ
Sistem Organ adalah sistem yang
disusun oleh organ-organ yang saling berinteraksi dan melaksanakan fungsi di
dalam tubuh. Tingkat sistem organ meliputi kajian :
a. Berbagai
macam sistem dan fungsinya dalam mendukung kehidupan
b. Cara
kerja sistem, serta kelainan-kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem.
6.
Tingkat Individu
Individu adalah makhluk hidup
tunggal yang tinggal di suatu daerah. Tingkat kajian Individu meliputi :
a. Jenis-jenis
organisme serta kedudukannya secara taksonomis
b. Cara
memperoleh makanan, berproduksi, bergerak, mempertahankan diri dan beradaptasi
terhadap lingkungan.
7.Tingkat
Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis
yang berada pada waktu dan tempat yang sama. Tingkat populasi meliputu kajian :
a. Perkembangan
populasi, angka/jumlah kelahiran ( natalitas ), angka/jumlah kematian (
mortalitas ), perpindahan atau imigrasi
b. Kompetisi
atau persaingan antar anggota dalam memperebutkan pasangan, makanan dan tempat
8.Tingkat
Ekosistem
Ekosistem adalah sekumpulan makhluk
hidup dengan benda mati dalam suatu kesatuan tempat hidup yang mempunyai
hubungan timbal-bailk. Tingkat ekosistem meliputi kajian :
a. Jenis
ekosistem, komponen biotic (makhluk hidup) dan abiotik (benda mati) penyusun
ekosistem
b. Fungsi
masing-masing komponen dalam ekosistem
c. Hubungan
timbal-balik antara makhluk hidup dengan lingkungan, rantai makanan, serta
jarring-jaring makanan.
9.Tingkat
Biom
Biom adalah sekelompok hewan dan
tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis tertentu yang wilyahnya jauh
lebih luas dibandingkan dengan ekosistem. Tingkat biom meliputi kajian :
a. Berbagai
macam biom yang ada di dunia
b. Ciri-ciri
iklim yang terpengaruh (misalnya curah hujan, kelembaban, suhu dan angin).
Virus
DEFENISI VIRUS
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup.Bentuk virus berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut “VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh sebuah Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler (bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup.Bentuk virus berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.
SEJARAH SINGKAT VIRUS
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska
Penelitian mengenai virus dimulai dengan penelitian mengenai penyakit mosaik yang menghambat pertumbuhan tanaman tembakau dan membuat daun tanaman tersebut memiliki bercak-bercak. Pada tahun 1883, Adolf Mayer, seorang ilmuwan Jerman, menemukan bahwa penyakit tersebut dapat menular ketika tanaman yang ia teliti menjadi sakit setelah disemprot dengan getah tanaman yang sakit. Karena tidak berhasil menemukan mikroba di getah tanaman tersebut, Mayer menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri yang lebih kecil dari biasanya dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop.Pada tahun 1892, Dimitri Ivanowsky dari Rusia menemukan bahwa getah daun tembakau yang sudah disaring dengan penyaring bakteri masih dapat menimbulkan penyakit mosaik. Ivanowsky lalu menyimpulkan dua kemungkinan, yaitu bahwa bakteri penyebab penyakit tersebut berbentuk sangat kecil sehingga masih dapat melewati saringan, atau bakteri tersebut mengeluarkan toksin yang dapat menembus saringan. Kemungkinan kedua ini dibuang pada tahun 1897 setelah Martinus Beijerinck dari Belanda menemukan bahwa agen infeksi di dalam getah yang sudah disaring tersebut dapat bereproduksi karena kemampuannya menimbulkan penyakit tidak berkurang setelah beberapa kali ditransfer antartanaman.Patogen mosaik tembakau disimpulkan sebagai bukan bakteri, melainkan merupakan contagium vivum fluidum, yaitu sejenis cairan hidup pembawa penyakit.Setelah itu, pada tahun 1898, Loeffler dan Frosch melaporkan bahwa penyebab penyakit mulut dan kaki sapi dapat melewati filter yang tidak dapat dilewati bakteri. Namun demikian, mereka menyimpulkan bahwa patogennya adalah bakteri yang sangat kecil.Pendapat Beijerinck baru terbukti pada tahun 1935, setelah Wendell Meredith Stanley dari Amerika Serikat berhasil mengkristalkan partikel penyebab penyakit mosaik yang kini dikenal sebagai virus mosaik tembakau.Virus ini juga merupakan virus yang pertama kali divisualisasikan dengan mikroskop elektron pada tahun 1939 oleh ilmuwan Jerman G.A. Kausche, E. Pfankuch, dan H. Ruska
CIRI-CIRI VIRUS
- Virus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)
- Virus berukuran amat kecil , jauh lebih kecil
dari bakteri, yakni berkisar antara 20 mµ - 300mµ (1 mikron = 1000
milimikron). untuk mengamatinya diperlukan mikroskop elektron yang
pembesarannya dapat mencapai 50.000 X.
- Virus hanya memiliki salah satu macam asam nukleat
(RNA atau DNA)
- Virus umumnya berupa semacam hablur (kristal) dan
bentuknya sangat bervariasi. Ada yang berbentuk oval , memanjang,
silindris, kotak dan kebanyakan berbentuk seperti kecebong dengan
"kepala" oval dan "ekor" silindris.
- Tubuh virus terdiri atas: kepala , kulit
(selubung atau kapsid), isi tubuh, dan serabut ekor.
- virus memiliki lapisan protein yang disebut
kapsid
- Virus hanya dapat berkembang biak di sel hidup
lainnya. Seperti sel hidup pada bakteri, hewan, tumbuhan, dan sel hidup
pada manusia.
- Virus tidak dapat membelah diri.
- Virus tidak dapat diendapkan dengan sentrifugasi
biasa, tetapi dapat dikristalkan.
Contoh contoh virus:
·
HIV( Human Immunodeficiency Virus)
·
Virus Herpes
·
Virus Influenza
·
Pamamyxovirus
Monera
Monera adalah salah satu kingdom dalam klasifikasi biologi sistem
lima-kingdom, yang sekarang sudah tidak dipakai lagi. Anggota kingdom Monera
meliputi makhluk hidup yang terdiri atas satu sel (uniselular), sesuai dengan
asal kata dari bahasa Yunani, moneres yang berarti tunggal.
Anggota kingdom ini menempati
berbagai habitat bahkan habitat ekstrim yang tidak dapat dihuni makhluk hidup
lain.
Sebagian besar anggota Monera
adalah prokariotik,
artinya memiliki nucleus inti
sel atau
organel tetapi tidak memilik membran (selaput) inti sel, seperti mitokondria,
kloroplas, dan badan Golgi. Dinding selnya terbuat dari peptidoglikan yang
tahan terhadap tekanan osmotik hingga 25 kali tekanan atmosfer. Oleh sebab itu,
nama lain Monera adalah Prokaryota atau Prokaryotae. Sedang organisme yang
sudah memiliki membran inti disebut eukariotik.
Cara reproduksi monera dapat
berlangsung secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan
cara pembelahan biner (binery fision), fragmentasi atau spora. Reproduksi
secara seksual adalah dengan cara konjugasi, transduksi maupun transformasi.
Kingdom ini dibagi menjadi dua divisi yaitu Bacteria (atau Schizomycetes) dan Cyanophyta atau alga hijau-biru.
Pengelompokan ini sekarang
tidak digunakan lagi, setelah berbagai temuan menunjukkan bahwa Cyanophyta
sekarang ini lebih tepat dianggap sebagai bakteria dan dinamakan sebagai Cyanobacteria
Protista
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka
pernah dikelompokkan ke dalam satukerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak
dipertahankan lagi.[1] Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan
kajianekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau,
jika membentuk koloni,
bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda.[2]. Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan
ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali
pengelompokan yang mudah[3]—baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan
yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
Fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk
hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu
menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan
ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagaisinonim bagi Fungi.
Awam menyebut sebagian besar
anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi,
meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan
spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan
adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali
berbeda (ingat metamorfosis pada serangga ataukatak).
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan
seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk
zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual
dengan cara membentuk spora,
bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut
sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk
spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces.
Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah.
Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir",
dan λογοσ,
"pengetahuan", "lambang").
Ciri-ciri Fungi
·
Dengan jenis eukariota lainnya: Sama
seperti eukariota, sel fungi memiliki membran inti dengan kromosom yang mengandung DNA. Selain itu, sel
fungi juga memiliki beberapa organel sitoplasmik seperti mitokondria, sterol, dan ribosom.[3][4]).
·
Dengan hewan: Fungi tidak mempunyai kloroplas untuk fotosintesis dan merupakan organisme heterotrof, memerlukansenyawa organik sebagai sumber energinya.[5]
·
Dengan tumbuhan: Fungi mempunyai dinding sel[6] dan vakuola. Fungi bisa bereproduksi secara seksual
maupun aseksual, dan seperti grup tanaman basal lainnya (seperti tumbuhan paku dan lumut daun), fungi akan menghasilkan spora. Mirip juga dengan
lumut daun dan algae, fungi memiliki nukleus yang haploid.[7]
·
Dinding sel terbuat dari zat kitin